RUNNING TEKS

SELAMAT DATANG DI BLOG TEGUH FAJAR SAPUTRA

Rabu, 28 Oktober 2015

Jalan-jalan ke kota paris.,
Banyak rumah berbaris-baris.,
Biar mati diujung keris.,
Asal dapat dinda yang manis….
Jalan-jalan ke kota paris.,
Banyak rumah berbaris-baris.,
Biar mati diujung keris.,
Asal dapat dinda yang manis….

pantun

Jalan-jalan ke kota paris.,
Banyak rumah berbaris-baris.,
Biar mati diujung keris.,
Asal dapat dinda yang manis….

pantun

Jalan-jalan ke kota paris.,
Banyak rumah berbaris-baris.,
Biar mati diujung keris.,
Asal dapat eric yang manis….

Rabu, 14 Oktober 2015

Imam Besar Masjid Istiqlal tak Kaget Simbol Iluminati di Kafe Putra Jokowi




Gibran Rakabuming Raka bersama Tyo Nugros, yang mampir ke kafe Markobar miliknya.
Gibran Rakabuming Raka bersama Tyo Nugros, yang mampir ke kafe Markobar miliknya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal, Ali Mustafa Yaqub mempertanyakan penggunaan gambar mata satu dan segitiga di kafe Markobar, milik putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Dia menepis bahwa simbol yang identik dengan Iluminati tersebut hanya sekadar seni.

Menurut Ali Mustafa, masyarakat tidak perlu heran dengan munculnya simbol tersebut. Pasalnya, Protokol Zionisme sudah dirancang sejak 1897, dan semua kejadian itu sudah direncanakan oleh kelompok Yahudi tersebut.

"Kalau Cuma sekadar seni, saya kira tidak. (Simbol) itu bukan cuma di Indonesia, di mana-mana. Gambar itu merupakan simbol Zionisme. Kalau seni, lebih banyak orang mengenal seni Jawa," katanya kepada Republika Online, Rabu (6/5) malam WIB.

Ali Mustafa mengingatkan, masyarakat untuk selalu waspada dengan gerakan Zionisme. Dia menyebut, agen Zionis juga betebaran di Indonesia, dengan segala profesi. Karena itu, kalau tiba-tiba muncul simbol Iluminati di Indonesia, ia tidak kaget.

"Saya tidak heran. Nah kita tak tahu di sekitar banyak agen Zionis. Kita perlu waspada," ujar alumnus Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh tersebut.
Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka mendapat sorotan di lini masa. Itu setelah terpampang gambar mata satu dan simbol segitiga di kafe miliknya yang bernama Markobar. Kafe yang merupakan kependekan dari Martabak Kottabarat tersebut, berada di sebelah barat Solo Grand Mall.

Hanya saja, tempat usaha Gibran tersebut mencuat setelah sebuah foto yang diidentikkan sebagai simbol organisasi Freemason terpampang di salah satu sudut kafe. Di samping itu, terdapat tulisan 'Yes You Can'.
Sementara itu, Gibran sepertinya menyadari gambar mata satu dan segitiga di kafe miliknya menjadi pembicaraan netizen. Melalui akun @Chilli_Pari, ia membuat kicauan konyol untuk mengklarifikasi tudingan gambar iluminati.

Chilli Pari adalah perusahaan  katering dan wedding organizer miliknya. "Ternyata bukan cuma Markobar. Menu chilli pari juga penuh konspirasi," begitu status Chilli Pari yang disertai nasi tumpeng berbentuk segitiga, yang disandingkan dengan simbol Dajjal.

Ini fakta Freemason tumbuh subur di Indonesia

Gambar mata satu dan simbol segitiga yang ada di Markobar (Martabak Kotta Barat), kafe milik putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, belakangan ramai menjadi perbincangan publik. Pasalnya, dua simbol tersebut selama ini identik dengan Freemason dan Iluminati.

Gambar mata satu dan segitiga itu ada di mural hiasan di dinding kafe. Sesungguhnya, mural tersebut tak hanya bergambar mata satu dan segitiga. Namun, karena dua simbol itu identik dengan Freemason dan Iluminati, sontak menjadi sorotan.

Dikutip dari berbagai sumber, Freemason adalah sebuah organisasi rahasia alias bawah tanah yang memiliki pengikut di seluruh dunia. Organisasi ini berdiri sejak ratusan tahun silam.

Tujuan utama Freemason adalah membangun persaudaraan dan pengertian bersama akan kebebasan berpikir. Secara umum tujuan-tujuan pokok Freemason beberapa di antaranya yakni; menghapus semua agama, menghapus sistem keluarga, menjadikan manusia di seluruh dunia dalam sebuah kesatuan.

Freemason juga dipercaya bertanggungjawab atas terjadinya tiga revolusi di dunia yakni Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Industri di Inggris. Tak cuma itu, konon kabarnya Freemason juga ikut bertanggungjawab atas pecahnya Perang Dunia I. Bahkan, kematian Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln dan John F Kennedy juga dipercaya ada peran dari Freemason.

Tak cuma di luar negeri, Freemason juga ternyata ada di Indonesia. Organisasi bawah tanah itu telah berkembang jauh sebelum Indonesia merdeka pada 1945. Berikut fakta-fakta Freemason ada di Indonesia seperti diulas merdeka.com dari berbagai sumber.

ILLUMINATI SYMBOL Dalam Desain Produk ROCKMEN CLOTHING

Kemarin sore saya hunting jacket. Lokalisasi distro di sekitaran Jl Trunojoyo, Bandung, pun menjadi tujuan saya. Singkat cerita, saya memasuki salah satu distro dengan nama: BEATBOX. Di dalamnya terdapat beberapa produk dari beberapa label distro terkenal di Bandung. Diantaranya; ROCKMEN, EVIL ARMY, dan lain sebagainya. Ada satu desain jacket yg sangat menarik perhatian saya. Pada dada kanan jacket tersebut terdapat symbol khas dari organisasi Freemason dan Illuminati sepertimana yang ada dalam uang 1 dollar Amerika.

Karena penasaran, malam harinya saya pun membuka official website ROCKMEN untuk melihat desain-desain kaos mereka. Karena saya rasa, tidak mungkin symbol tersebut terpampang dalam desain produk-produk mereka bila mereka tidak memiliki pesan yang hendak mereka sampaikan. Dan sangat mustahil rasanya hal tersebut dilakukan atas dasar ketidaksengajaan atau ketidaktahuan. Apa mungkin seorang desainer tidak memahami symbol? Di bawah ini adalah beberapa contoh desain yg saya dapatkan dari official website ROCKMEN.

dalam tag nya mereka memberikan judul; EYE OF GOD

perhatikan dengan seksama; mata satu

ini yg paling jelas: EYE OF HORUS pada telapak tangan


Dan masih banyak lagi desain kaos dengan symbol Illuminati yang mereka pampang dalam produk-produknya, silahkan anda lihat pada katalog produk mereka dalam situs resminya. Satu yang saya sadari, ternyata usaha para penyembah iblis (Illuminati dan Freemason) untuk menguasai setiap sektor dalam kehidupan kita memang sudah mereka lakukan dengan terang-terangan. Tidak lagi sembunyi-sembunyi. Maka, masihkah kita berani berkata: "ah, itu kan hanya kebetulan saja...." ? Dan masihkah kita menutup mata dan telinga kita? Bangun kawan, mereka terus melakukan teror lewat pesan-pesan yang mereka masukan ke alam bawah sadar kita.